HASANAH.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi melaporkan ribuan rumah terendam dan hampir seratus ribu warga terdampak di tujuh kabupaten/kota. Fenomena ini dipicu oleh peningkatan curah hujan dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi, Ismail, hujan berintensitas tinggi yang terus mengguyur wilayah tersebut dalam hampir sepekan terakhir memicu luapan Sungai Batanghari, memperparah banjir yang sudah terjadi.
“Selama hampir seminggu, curah hujan meningkat dan menyebabkan banjir di berbagai wilayah di Provinsi Jambi belum juga surut,” ujar Ismail pada Jumat, 14 Maret 2025.
Tingginya intensitas hujan menyebabkan Sungai Batanghari meluap, menggenangi permukiman warga. Dari total 11 kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, tujuh di antaranya terdampak banjir, yakni Kota Sungai Penuh, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muarojambi, serta Kota Jambi.
Status Tanggap Darurat Ditetapkan di Tebo dan Bungo
BPBD Jambi juga mengonfirmasi bahwa dua dari tujuh wilayah terdampak, yakni Kabupaten Tebo dan Kabupaten Bungo, telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Ismail menegaskan, pemerintah daerah lainnya diimbau untuk segera menaikkan status bencana jika situasi memburuk guna mempercepat penanganan dan mencegah jatuhnya korban jiwa.
“Pemerintah daerah diminta untuk segera menaikkan status bencana jika kondisi tidak memungkinkan, sehingga penanganan banjir dapat dilakukan dengan baik dan tidak menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat curah hujan lebat hingga ekstrem melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera sepanjang sepekan terakhir. Contohnya, hujan ekstrem tercatat di Padang Pariaman, Sumatera Barat, dengan intensitas 210,4 mm, dan 153 mm di Kota Bengkulu. Untuk sepekan ke depan, Jambi diprediksi masih berpotensi dilanda hujan intensitas sedang hingga lebat.***