HASANAH.ID – Ukraina dan Rusia mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata terbatas, setelah pertemuan antara Presiden Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Vladimir Putin yang dimediasi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Meski disebut sebagai langkah awal meredakan konflik, detail pelaksanaan gencatan senjata dan daftar infrastruktur yang akan dilindungi masih belum difinalisasi.
Kesepakatan tersebut muncul setelah Putin menolak proposal Trump terkait gencatan senjata penuh selama 30 hari, mengindikasikan kompleksitas dalam menghentikan perang secara total. Mengutip laporan AP News, Kamis (20/3/2025), tantangan besar masih dihadapi Trump dalam upayanya menghentikan konflik dengan segera.
Presiden Zelenskyy menyatakan bahwa pembicaraan teknis lanjutan akan digelar di Arab Saudi akhir pekan ini, dengan fokus pada penentuan jenis infrastruktur yang akan dijamin keamanannya di bawah gencatan senjata. Hasil pertemuan ini akan menentukan fasilitas mana yang termasuk dalam perlindungan.
Baca Juga: Suara Ledakan Terdengar di Kota-Kota, Konflik Rusia vs Ukraina Semakin Memanas
Menurut Gedung Putih, kesepakatan mencakup perlindungan terhadap “energi dan infrastruktur,” sedangkan Kremlin menegaskan hanya “infrastruktur energi” yang termasuk dalam kesepakatan. Di sisi lain, Zelenskyy mendesak agar jalur kereta api dan pelabuhan Ukraina juga masuk dalam perlindungan yang dijanjikan.
Dalam pertemuan tersebut, Trump menyarankan Ukraina menyerahkan kepemilikan pembangkit listrik kepada AS sebagai bentuk perlindungan, sekaligus membuka peluang Washington mendapatkan akses ke mineral strategis Ukraina sebagai pembayaran sebagian bantuan perang yang telah diberikan.
Sementara itu, Zelenskyy meminta tambahan sistem pertahanan rudal Patriot dari AS, permintaan yang disebut akan dibahas lebih lanjut oleh Trump dalam pertemuan berikutnya. Putin sendiri menyepakati untuk tidak menyerang infrastruktur energi Ukraina, tetapi tetap menolak usulan gencatan senjata penuh selama 30 hari seperti yang diajukan oleh AS.
Baca Juga: Putin Hentikan Serangan Energi, Apakah Gencatan Senjata Rusia Ukraina Segera Terjadi?
Kremlin juga mengajukan tuntutan kepada negara-negara Barat untuk menghentikan bantuan militer ke Ukraina sebagai bagian dari jalan menuju kesepakatan damai. Namun, AS menolak permintaan tersebut dan menegaskan bahwa dukungan intelijen terhadap Ukraina akan terus berlanjut.
Gedung Putih menyatakan bahwa dialog antara Trump dan Putin menjadi langkah awal dalam proses perdamaian, namun hingga kini belum ada tanda-tanda bahwa Putin akan mengubah sikap terkait persyaratan damai.
Para ahli dari AS, Ukraina, dan Rusia dijadwalkan akan menggelar pertemuan di Arab Saudi untuk membahas implementasi gencatan senjata ini. Namun, belum dipastikan apakah pertemuan ini akan berlangsung secara tiga pihak langsung atau dilakukan terpisah.***