Puncak kekerasan terjadi pada Kamis (17/10), ketika pelaku meminta D untuk mengantarkan pesanan makanan. D yang saat itu tengah bekerja menolak permintaan tersebut karena bukan bagian dari tugasnya. Penolakan itu memicu kemarahan GSH yang berujung pada penganiayaan brutal.
“Dia langsung mengamuk, melemparkan patung batu, kursi, meja, hingga mesin bank ke arah saya. Semua barang itu kena tubuh saya. Kepala saya sampai bocor,” ujar D.
D menambahkan bahwa setelah insiden itu, ayah pelaku sempat menyuruhnya pulang. Namun, saat ia kembali ke dalam toko untuk mengambil tas dan ponselnya, pelaku kembali menyerangnya dengan melempar kursi berulang kali hingga D terpojok dan tidak bisa melarikan diri.
Kini, GSH telah diamankan oleh pihak kepolisian dan tengah menjalani proses hukum. Polisi juga terus mendalami kasus ini untuk memastikan pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya.