AS Umumkan Mundur dari UNESCO, Soroti Keanggotaan Palestina

Selain keberatan terhadap status Palestina, Washington juga mengkritik fokus UNESCO pada agenda pembangunan berkelanjutan dan isu-isu global yang disebut sebagai “agenda ideologis globalis”.
Bruce menyebut organisasi berbasis di Paris itu mempromosikan tujuan sosial dan budaya yang dinilai “memecah belah”.
Penarikan ini mencerminkan konsistensi kebijakan luar negeri pemerintahan Trump dalam menolak keterlibatan dalam lembaga internasional yang dianggap tidak sejalan dengan kepentingan nasional. Sebelumnya, Trump juga sempat menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menangguhkan dukungan bagi Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
AS pertama kali menarik diri dari UNESCO pada 1984 di bawah Presiden Ronald Reagan, dengan alasan politisasi lembaga. Keanggotaan kembali dilakukan pada 2003 di bawah Presiden George W. Bush, kemudian kembali dihentikan oleh Trump pada 2018.
Di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, AS kembali bergabung sebagai anggota ke-194 UNESCO pada 2023. Namun, evaluasi kembali dilakukan sejak awal 2025 hingga akhirnya diumumkan keputusan mundur terbaru ini.