Selain itu, gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di Selat Sunda bagian selatan Lampung, perairan selatan Bali hingga Sumba, serta Selat Lombok. Sedangkan, gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat Pandeglang, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, serta Samudra Hindia selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menekankan bahwa meskipun bibit siklon tropis ini tidak masuk ke wilayah Indonesia, dampaknya tetap signifikan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, serta pohon tumbang,” ujar Dwikorita.
BMKG juga meminta pemerintah daerah untuk merespons peringatan dini ini dengan segera mengambil langkah antisipatif.
“Kami berharap koordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dapat memastikan mitigasi berjalan efektif dan respons cepat dapat dilakukan jika terjadi bencana,” tambahnya.