Namun, Amelita tidak dapat memastikan apakah keberatan Jatam sudah diterima UI secara resmi atau apakah UI telah bersurat kepada Bahlil terkait isu tersebut.
Baca Juga: ‘Operator’ dalam Jejaring Gurita Bisnis Bahlil
Disertasi Bahlil berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia” memuat kajian mendalam mengenai dampak hilirisasi nikel.
Dalam risetnya, Bahlil mengidentifikasi empat masalah utama, yakni keterbatasan dana transfer daerah, minimnya keterlibatan pengusaha lokal, rendahnya partisipasi perusahaan Indonesia dalam sektor hilirisasi bernilai tambah tinggi, serta ketiadaan rencana diversifikasi pasca-tambang.
Sebagai solusi, Bahlil merekomendasikan reformulasi alokasi dana bagi hasil, penguatan kemitraan dengan pengusaha daerah, pendanaan jangka panjang untuk perusahaan nasional, serta kewajiban bagi investor untuk berinvestasi dalam diversifikasi jangka panjang.
Baca Juga: JATAM Soroti Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan PT IWIP