Dirinya memprediksi, Gerindra-PKS akan memilih untuk menjadi pengeritik pemerintah. Sebab, kedua partai tersebut juga tidak ingin kehilangan dukungan yang diraihnya susah payah dalam beberapa tahun terakhir di Jabar.
Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir DPRD Jabar selalu dipegang oleh PDIP. Gerindra-PKS tentu tidak ingin keberhasilan menduduki kursi pimpinan saat ini direbut kembali parpol lain di periode selanjutnya.
“Persentasinya 60 persen kritis, 40 persen adem ayem. Karena dua kekuatan pimpinan kekuatan akan signifikan bertahan di Jabar. Banyak kader Gerindra-PKS bilang boleh kalah di nasional namun tidak di Jabar,” tandasnya.
Untuk diketahui, Gerindra-PKS merupakan koalisi pengusung Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang menjadi lawan politik RK-Uu di Pilgub Jabar 2018. Pada kontestasi Pilpres 2019, Gerindra-PKS juga jadi kubu lawan koalisi pengusung RK-Uu.