Hasanah.id – Harga emas mengalami tekanan pada perdagangan Senin, saat gelombang aksi ambil untung menyeret turun nilai logam mulia ini, meski permintaan aset safe haven tetap kuat akibat ketidakpastian geopolitik. Para investor kini mengalihkan perhatian mereka pada data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan segera dirilis.
Selasa (11/3/2025), harga emas di pasar spot terkoreksi 0,2% ke level USD 2.904,50 per ons setelah sempat melesat 2% pekan lalu. Sementara itu, emas berjangka AS turun tipis 0,1% ke USD 2.910,90 per ons.
“Koreksi harga emas ini lebih dipicu oleh aksi ambil untung ringan dan tekanan dari pasar saham yang masih belum stabil. Namun, ada kemungkinan permintaan safe haven akan kembali menguat dalam waktu dekat,” ujar Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals.
Pasar saham berjangka AS terguncang oleh kekhawatiran bahwa kebijakan tarif balasan dari berbagai negara dapat menekan laju pertumbuhan ekonomi terbesar dunia tersebut.