Disinggung kondisi waduk Jatigede saat ini, Asep Riyadi meminta, penataan green belt atau area sabuk hijau harus menjadi skala prioritas.
“Saat ini pengelolaan PLTA Jatigede masih dalam tahapan pengelolaan mengkaji debit air permukaan, sementara sampah dan lumpur dari hulu terus masuk ke waduk tak terkendali. BBWS sendiri tidak pernah ada respon. Saya pesimis, penggunaan waduk Jatigede paling hanya berumur maksimal 10 tahun saja dari target 35 tahun. Hal inilah yang menjadi inisiatif kami untuk membuat aksi nyata melalui kegiatan penanaman pohon di area sabuk hijau waduk Jatigede, fungsinya selain menghambat sampah dan menahan lumpur juga meningkatkan kualitas air baku,” imbuhnya.
Asep Riyadi mengajak pemerintah dan masyarakat untuk berperan aktif melaksanakan pembangunan green belt, kedua sempadan sungai harus ditertibkan dari hulu.
“Jangan sampai Sumedang hanya menjadi penampungan segala musibah dan bencana. Perda 4 Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang harus dipatuhi bersama.” Pungkasnya.