POLITIK

Gubernur Jatim Dukung Pengusulan KH Yusuf Hasyim sebagai Pahlawan Nasional

Hasanah.id — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan dukungannya terhadap pengusulan KH Yusuf Hasyim sebagai Pahlawan Nasional. Dukungan tersebut disampaikan saat menghadiri istighosah dan seminar yang digelar Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Surabaya, Rabu (28/5) malam.

Acara yang dihadiri berbagai kalangan, mulai dari akademisi, tokoh Nahdlatul Ulama (NU), perwakilan Dinas Sosial, hingga masyarakat umum itu, merupakan bagian dari upaya memperkuat usulan pemberian gelar kehormatan negara bagi tokoh pesantren tersebut.

“KH Yusuf Hasyim bukan hanya seorang ulama, tetapi juga pejuang yang berkontribusi nyata dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” ujar Khofifah.

Ia menegaskan bahwa pengusulan ini bukan sekadar bentuk penghormatan, namun juga sebagai pengingat jasa para ulama dalam sejarah bangsa.

Khofifah juga menekankan pentingnya kelengkapan dokumentasi dalam proses pengusulan. “Seringkali usulan tidak bisa diproses karena arsip yang tidak lengkap atau hilang,” tambahnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim menyatakan bahwa dokumen riwayat hidup KH Yusuf Hasyim telah disusun secara lengkap dan telah diserahkan kepada tim peneliti gelar daerah serta Sekretariat Negara sebagai bahan pertimbangan resmi.

KH Yusuf Hasyim, yang akrab disapa “Pak Ud”, merupakan putra bungsu pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’arie. Ia lahir pada 3 Agustus 1929 dan wafat pada 14 Januari 2007. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, dan tokoh agama yang menjunjung nilai moderasi dalam beragama.

Pada masa perjuangan kemerdekaan, Yusuf Hasyim terlibat dalam Laskar Hizbullah bentukan NU yang turut bertempur dalam peristiwa 10 November 1945. Ia kemudian bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia dan mengemban pangkat Letnan Satu.

KH Asep juga menyebut bahwa Yusuf Hasyim turut berperan dalam menggagalkan upaya kekuatan asing untuk menguasai Madiun.

“Beliau adalah sosok yang berjasa menyelamatkan Madiun dari potensi menjadi bagian dari negara boneka,” ujarnya.

Back to top button