“Pada kuartal pertama 2025, harga emas diperkirakan bergerak di kisaran US$ 2.600 hingga US$ 2.700 per ons troi. Ini merupakan peluang ideal bagi investor untuk mulai mengakumulasi emas, mengingat potensinya untuk mencapai US$ 3.000 pada akhir tahun tersebut,” kata Sutopo.
Ia juga menambahkan bahwa secara historis, harga emas cenderung lebih rendah di awal tahun, sehingga menjadi momen strategis untuk berinvestasi.
Untuk memanfaatkan potensi emas sebagai instrumen investasi jangka panjang, Sutopo merekomendasikan pendekatan diversifikasi portofolio. Strategi ini memungkinkan investor untuk melindungi nilai aset mereka dari dampak inflasi dan ketidakpastian ekonomi global.
“Dengan membeli emas secara bertahap, investor dapat mengurangi risiko fluktuasi harga sekaligus memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang,” jelasnya.
Menurut data Trading Economics pada Kamis (19/12) pukul 18:14 WIB, harga emas berada di level US$ 2.621 per ons troi, mencatatkan kenaikan harian sebesar 1,29%. Namun, dalam sepekan, harga emas turun 0,97%, sementara dalam sebulan, penurunannya mencapai 1,37%.