Sistem terbuka itu maka terjadi persaingan partai dengan partai, dan di dalam internal partai sendiri. Sehingga itu rumit. Lalu perhitungannya juga sangat rumit. Dan penduduk kita 200 juta, 800.000 TPS lebih maka menimbulkan musibah karena kerumitan besar.
Musibah besar lebih dari 400 lebih petugas KPPS yang meninggal. Itu berarti saya kira itu musibah terbesar dalam sejarah pemilihan umum di luar konflik. Ada juga korban karena konflik, tapi yang terjadi di sini meninggal karena proses. Itu luar biasa rumitnya sehingga kita perlu evaluasi betul di masa yang akan datang.
Hal-hal apa saja yang perlu dievaluasi dalam sistem pemilu kita?
Evaluasi arahnya tentu pemilu jangan disatukan antara pilpres dan pileg. Secara logika memang seharusnya begitu (dipisah). Karena tahun 2014, dasar pencalon presiden itu dihitung atau diambil dari pemilu terakhir. Dan itu tiga bulan sebelumnya.
Kalau sekarang ini karena bersamaan maka dasar pencalonan suara partai lima tahun lalu. Ya, itu tentu sudah berbeda situasinya. Bahwa (pemilu kali ini) keterbukaan ada, saya kira orang ramai, tingkat partisipasi tinggi. Tapi korbannya juga banyak. Juga banyak protes kiri-kanan karena rumitnya.