“Kekurangan armada ini menjadi salah satu faktor terlambatnya pelayanan, bisa dibandingkan jika kota Cimahi dengan tiga kecamatan saja bisa memiliki armada angkut sebanyak 35 unit, sementara KBB hanya memiliki 38 unit, dan tidak semua aktif,” imbuhnya.
Disinggung bagaimana penanganan yang tepat untuk mengatasi persoalan sampah, Dani bersama komunitas dan pegiat lingkungan hidup telah melakukan berbagai upaya meminimalisir volume sampah di tingkat masyarakat.
“Kami dari Komunitas Kabut Indonesia bersama para pegiat lingkungan tentu saja terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat bagaimana sampah bisa ditangani di tingkat Individu, namun untuk kondisi mendesak seperti saat ini kami mendesak pemerintah untuk segera menambah armada dalam bentuk atau cara apapun agar sampah di masyarakat bisa dilayani secepatnya sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar pemukiman,” ujarnya.
Hal lain yang harus diperhatikan kondisi saat ini adalah adanya kasus pemindahan sampah dari TPS ke lokasi diluar Kabupaten Bandung Barat.