HASANAH.ID – Ledakan yang menewaskan 12 anak-anak Muslim dari suku Druze Arab di Dataran Tinggi Golan memicu kontroversi setelah koresponden perang veteran, Elijah Magnier, menyanggah narasi resmi dari otoritas Israel.
Magnier berpendapat bahwa rincian yang diberikan oleh Israel kurang meyakinkan, dan menyarankan bahwa rudal pertahanan udara Israel yang rusak mungkin lebih mungkin menjadi penyebab insiden tersebut, bukan serangan Hizbullah.
“Pertama, (Israel) menolak penyelidikan Barat oleh sekutu-sekutu mereka. Jadi, mereka tidak ingin ada yang menyelidiki jenis roket atau puing-puingnya,” jelas Magnier seperti dilansir Hasanah dari Sputnik.
Baca Juga: Berziarah, Kang Hasan ternyata Keponakan Pahlawan Komandan
Magnier menjelaskan bahwa roket Falaq yang ditembakkan Hizbullah adalah bahan peledak seberat 50 kilogram. Namun, menurutnya, hulu ledak dengan jumlah bahan peledak seperti itu seharusnya menimbulkan kerusakan yang lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi di Dataran Tinggi Golan.