Luas Lahan Pertanian Cianjur Bertambah Jadi 33 Ribu Hektare, Pemkab Dorong Keterlibatan Generasi Muda

Hasanah.id – Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat peningkatan signifikan dalam pengembangan sektor pertaniannya. Hingga tahun 2025, total luas lahan pertanian—khususnya untuk padi—telah mencapai 33 ribu hektare, naik dari sebelumnya sekitar 30 ribu hektare yang tersebar di berbagai kecamatan.
Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, dalam keterangannya pada Kamis (25/9), menegaskan bahwa sektor pertanian menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan daerah. Pemerintah daerah terus berupaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pendukung.
“Kami terus mendorong kemajuan pertanian dari wilayah utara hingga selatan Cianjur. Bantuan dan pelatihan terus kami distribusikan, termasuk mendorong keterlibatan generasi muda dalam pembangunan pertanian,” ungkap Wahyu.
Dari total lahan yang bertambah, sekitar 70 persen digunakan untuk budidaya padi, sementara sisanya ditanami komoditas perkebunan dan tanaman non-padi lainnya. Pemkab Cianjur juga menekankan pentingnya pemberdayaan sumber daya manusia, terutama kalangan muda, dalam mengelola sektor ini.
Menurut Bupati, keberlanjutan pertanian sangat bergantung pada peran serta anak muda. Oleh karena itu, pelatihan, edukasi, serta kampanye pertanian sebagai profesi masa depan terus digalakkan.
“Peringatan Hari Tani Nasional ke-64 menjadi momentum penting bagi Cianjur untuk memperkuat komitmen terhadap pertanian. Kami ingin pertanian tidak hanya menjadi sumber pangan, tetapi juga bagian dari identitas daerah,” tambahnya.
Pertanian dan Wisata: Pilar Utama Cianjur Menuju Daerah Istimewa
Pemkab Cianjur juga tengah mengembangkan konsep wisata berbasis pertanian atau agro-tourism sebagai bagian dari program “Cianjur Menuju Istimewa”. Tujuan utamanya adalah meningkatkan daya tarik daerah serta menciptakan kolaborasi antara sektor pangan dan pariwisata.
Bupati menegaskan bahwa potensi Cianjur sangat besar, dan sinergi antara pertanian dan wisata diharapkan mampu mendongkrak citra daerah di tingkat nasional, bahkan internasional.
“Kami ingin Cianjur memiliki keunggulan yang membedakannya dari kabupaten/kota lain. Salah satunya melalui wisata pangan, yang memadukan kekuatan sektor pertanian dan daya tarik wisata alam Cianjur,” jelas Wahyu Ferdian.
Dengan kekayaan sumber daya alam dan budaya yang dimiliki, Cianjur optimistis menjadi daerah unggulan yang mampu mengembangkan pariwisata tematik berbasis pertanian, sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat lokal.