Sukman, pemilik akun @Sukman07799609, kemudian menyebut reuni 212 itu bukan soal habitat. Menurutnya, keimanan yang membuat para peserta tergerak untuk berkumpul.
Bagi Mahfud, reuni 212 itu bukan soal keimanan, kelompok keagamaan tertentu, ataupun dukungan kepada calon presiden tertentu.
“Intinya, bukan soal NU atau bukan. Juga bukan soal cenderung mendukung siapa. Sejak dulu saya memang agak malas berjubel dengan massa yang besar. Saya lebih suka berkumpul di forum terbatas seperti seminar atau kuliah,” lanjutnya.
“Mau hadir atau tidak, tak usah dikaitkan dengan iman. Mau hadir ya saja, boleh. Mau tak hadir juga boleh. Ini soal demokrasi, tak boleh ada yang memaksa atau melarang,” tutup dia.
Diketahui, peserta reuni alumni 212 tampak memenuhi kawasan Monas dan sekitarnya, Jakarta Pusat, Minggu (2/12) sejak pagi. Dalam kegiatan itu, ada seruan 2019 ganti presiden, pidato pimpinan FPI Rizieq Shihab agar tak memilih partai pendukung penista agama, hingga pidato capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.CCNIndonesia