Pihaknya mengimbau agar pengunjung di area pengamatan tidak melihat gerhana matahari dengan mata telanjang sebab bisa menyebabkan retina terbakar. “Makanya kami sediakan juga 100 buah kacamata matahari untuk melihat gerhana. Lebih baik gunakan itu dan tidak melihat dengan mata telanjang,” jelasnya.
Fenomena alam gerhana matahari cincin sebagian itu terakhir terjadi awal tahun 2000-an. Sedangkan pada tahun 2023 mendatang, masyarakat bakal disuguhkan fenomena alam gerhana hybrid. “Kalau gerhana matahari cincin ini terakhir awal tahun 2000-an. Siap-siap juga 2023 bakal ada gerhana hybrid, campuran gerhana bulan dan matahari,” tandasnya.
Awan tebal yang sejak pagi sempat menutupi matahari mulai memudar dan menyingkap terang matahari sekitar pukul 11.40 WIB. Namun pada pukul 12.15, rintik hujan mulai berjatuhan di lokasi pengamatan.
Adanya pengamatan gerhana matahari cincin itu menjadi daya tarik masyarakat untuk menyaksikan pemantauan gerhana matahari cincin. Untuk sedikit mengobat rasa kecewa dan penasaran pengunjung, pihak observatorium juga menyediakan layar yang menampilkan live streaming pengamatan gerhana di Tanjung Pinang.Di sekitaran Lapangan Sinapeul juga bergema kumandang takbir dari pengeras suara masjid menyambut fenomena alam yang tak setiap tahun terjadi.