Produsennya adalah para ibu dan remaja putri dari belasan desa di kabupaten itu. Mereka dididik di setiap desa maupun kecamatan. Proses pendidikannya menggunakan pendanaan dari Dana Desa.
“Ini bagian dari one village one product (satu desa satu produk). Yang mengerjakan ibu-ibu dan remaja,” kata Nora, salah seorang pendamping program itu.
Cicip Kerupuk Kulit Pisang
Hasto sempat mencicipi kerupuk kulit pisang. Kata Nora, kerupuk itu merupakan kreasi para ibu karena tak suka melihat limbah kulit pisang awak dan pisang ambon yang kerap terbuang. Setelah diolah sedemikian rupa, dimana kulit pisang direbus lalu dijemur, jadilah kerupuk itu.
“Wah enak juga nih,” kata Hasto sambil meminta rombongannya mencicipi kerupuk kulit pisang. LIPUTAN6