Adanya kontruksi sosial di masyarakat membuat korban kekerasan dalam hubungan menjadi disalahkan dan dapat berujung kepada hal yang tidak diinginkan yaitu membunuh dirinya sendiri. Masyarakat masih menormalisasi tanda-tanda hubungan toxic yang terjadi seperti sifat posesif.
“Contohnya seperti ada laki-laki yang terus menerus nelfon pacarnya dan tidak membiarkan dirinya untuk sendiri itu justru diromantisasi cintanya, padahal itu termasuk pengendalian dan sadarnya belakangan,” ungkapnya.
Kristi menyebutnya relasi hubungan toxic dengan kuasa ada hubungannya seperti adanya ketidakpercayaan, perendahan terhadap pasangan, banyak konflik atau dominasi. Dalam suatu hubungan juga yang sangat rentan terkena hubungan relasi kuasa adalah perempuan.
Adanya hubungan perempuan menjadi rentan karena adanya relasi kuasa adalah masyarakat membuat pandangan harga terhadap dirinya. Celah-celah yang diberikan masyarakat tersebut membuat pasangan dapat memanfaatkannya untuk mendominasi.