Tedi menjelaskan, dampak dari pandemi Corona saat ini sangat dirasakan memukul semua sektor begitupun komoditi kopi. Meski demikian, pihaknya terus mengajak masyarakat melalui kegiatan penyadapan getah pinus.
“Ditengah lesunya harga kopi, adalah tugas kami mengajak masyarakat untuk menyadap getah pinus, khususnya bagi mereka yang berada didekat kawasan hutan, dan hasilnya ada peningkatan 20% tenaga kerja penyadap dari masyarakat lokal, tentu akan mendongkrak capaian kinerja dan produktivitas dari sektor sadapan getah pinus,” imbuhnya.
Disinggung terkait target dan strategi produktivitas sadapan getah, Tedi menerangkan hingga saat ini capaian kinerja KPH Bandung Selatan masih 62% dari target tahun 2020 sebesar 2.128 ton.
“Sebetulnya trend tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu, kuncinya adalah pendekatan sosial. Berikan apresiasi kepada mereka (tenaga penyadap.red). Selain itu kita terus mencoba memanfaatkan, menggali lagi potensi sadapan tidur,” ungkap Tedi.