Salah seorang korban longsor, warga Desa Cihanjuang, Pasaribu mengatakan, rumahnya terseret tidak tersisa dan tidak ada kejelasan sampai kapan bertahan di pengungsian.
“Sampai saat ini kami masih bertahan di rumah pengungsian rusun dan belum jelas kapan pindahnya, karena sampai sekarang tidak ada kabar dari pemerintah kapan kami pindah dari rusun sempit ini,” kata Pasaribu, Rabu, (21/7/2021). Ia bersama pengungsi lainnya masih bingung kapan akan dipindahkan dari kontrakan.
Sementara itu, kelompok pegiat lingkungan hidup dan tata ruang Gelap Nyawang Nusantara, Asep Riyadi meminta, pemerintah baik Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat dan Pusat untuk segera mengambil langkah konkrit menyelesaikan masalah relokasi warga terdampak.
“Pemerintah harus memikirkan para korban bencana longsor tersebut dan segera mengambil langkah nyata agar segera dinikmati oleh para keluarga terdampak yang menunggu kepastiannya,” ujar Asep Riyadi saat dikonfirmasi, Sabtu, 24/07/2021.