Bigwanto mengingatkan bahwa tanpa pengendalian yang lebih tegas, narasi palsu ini akan terus memperluas jangkauan rokok elektronik, yang kini semakin diminati oleh anak-anak dan remaja. Selain meningkatkan prevalensi penggunaan rokok elektronik, dampaknya akan terlihat pada lonjakan penyakit terkait merokok yang membebani sistem kesehatan nasional. Biaya pengobatan yang meningkat akan menjadi bom waktu yang sulit diatasi.
Untuk melindungi generasi mendatang, RUKKI mendorong langkah nyata yang melibatkan semua pihak. Pemerintah perlu memperkuat regulasi untuk melarang kerja sama antara industri rokok dan lembaga akademik, serta memperluas pengawasan terhadap rokok elektronik dalam kawasan tanpa rokok (KTR) dan promosi yang menyasar anak muda melalui media sosial. Edukasi publik juga harus diperkuat dengan menyampaikan hasil penelitian independen secara mudah dipahami.
RUKKI juga menyerukan pembentukan koalisi peneliti dan akademisi berintegritas yang menolak pendanaan dari industri rokok serta mendorong universitas untuk menerapkan kebijakan yang lebih ketat. Modul pendidikan tentang bahaya rokok elektronik perlu diintegrasikan dalam kurikulum sekolah. Di tingkat internasional, Indonesia dapat belajar dari langkah Vietnam yang progresif dalam melarang total rokok elektronik.