Uncategorized

Sejarah Waisak dan Teknik Pembangunan Candi Borobudur

Candi Borobudur sendiri dibangun sekitar tahun 750 hingga 850 Masehi pada masa Dinasti Syailendra dari Kerajaan Mataram Kuno. Menariknya, pembangunan candi tersebut tidak menggunakan semen atau bahan perekat seperti yang dikenal di masa kini.

Menurut penjelasan arkeolog dari Universitas Indonesia, Noerhadi Magetsari dalam buku 200 Tahun Penemuan Candi Borobudur (2014), candi ini sebenarnya dibangun di atas bukit yang terlebih dahulu disusun berundak-undak. Proses penimbunan dan perataan tanah tersebut membutuhkan tenaga banyak orang dan menjadi tahap paling rumit sebelum pembangunan batu dimulai.

Setelah bukit terbentuk, batu andesit sebanyak 55.000 meter kubik disiapkan sebagai bahan bangunan. Batu tersebut tidak berasal dari sekitar kawasan Borobudur sehingga harus ditambang dan dibawa dari daerah lain. Pengangkutan batu dilakukan dengan tenaga manusia. Satu balok batu bahkan memerlukan empat orang untuk memikulnya.

Teknik penyusunan batu dilakukan tanpa semen. Batu-batu andesit dipahat agar memiliki pola tertentu sehingga bisa saling mengunci satu sama lain. Sistem ini dikenal dengan teknik interlock yang menyerupai konsep puzzle, di mana satu batu bisa terpasang pas dengan batu lainnya.

Previous page 1 2 3Next page