HASANAH.ID – NASIONAL. – Peneliti Safenet, Shinta Ressmy, memberikan pandangan terkait kondisi digital Indonesia selama serangan Ransomware PDNS yang mengakibatkan gangguan signifikan. Serangan ini dimulai pada 17 Juni 2024 dan telah berlangsung lebih dari sebulan. Para peretas mulai menyerang sistem PDNS pada tengah malam 20 Juni 2024, dan Windows Defender akhirnya jebol pada 29 Juli 2024.
Baru pada 24 Juni 2024, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan adanya serangan tersebut. Shinta menyayangkan bahwa Kominfo baru menyadari gejala-gejala serangan setelah seminggu berlalu.
Pada 26 Juni 2024, beberapa layanan utama berhasil dipulihkan, termasuk layanan di Kementerian Hukum dan HAM, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Agama, serta Pemerintah Kota Kediri.
Rapat kerja sama antara DPR RI, BSSN, dan Kominfo yang berlangsung pada 27 Juni 2024 mengungkapkan bahwa hanya 2% data yang berhasil dibackup dan dicadangkan. Presiden Joko Widodo menyatakan akan ada evaluasi menyeluruh pada 28 Juni 2024. Namun, hingga hari ini, akses layanan publik masih terganggu.