Kata Karding, hal itu nampak dari berbagai pilihan kata (diksi) negatif yang seringkali digunakan Prabowo untuk menyerang pemerintahan saat ini.
“Itu justru menunjukkan bahwa Pak Prabowo selama ini sering menularkan pilihan-pilihan kata negatif, diksi-diksi negatif. Saya kira ini menunjukkan karakter beliau sebagai pemimpin,” ucap Karding.
Karding juga membandingkan gaya kepemimpinan Jokowi dengan zaman Soeharto di era Orde Baru yang otoriter. Ia menilai Jokowi mengedepankan peran partisipatif dalam berdialog dalam memutuskan kebijakan selama ini.
“Pak Jokowi mengembangkan kepemimpinan partisipatif, prinsipnya dia tidak boleh banyak pintu atau banyak kebijakan, misalnya BBM dikunci di Pak Jokowi,” ujar Karding.
Sebelumnya, Prabowo mengungkapkan bahwa mimpi mengembalikan kejayaan Indonesia di masa silam menjadi luntur karena negara dikelola secara ugal-ugalan dalam empat tahun terakhir.
Prabowo mengatakan hal tersebut sebagai penjelasan atas slogan Make Indonesia Great Again yang ia perkenalkan beberapa waktu lalu. “Perlahan-lahan mimpi untuk mengembalikan kejayaan Indonesia luntur oleh cara ugal-ugalan dalam mengelola negara,” tutur Prabowo melalui akun Facebook resminya, Selasa (16/10). cnnindonesia.com