Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menerangkan, karakter utama yang diajarkan kepada siswa baru di sekolah adalah mengenai nasionalisme yang bertujuan untuk menangkal paham radikalisme di kalangan siswa. “Ingin memberikan daya tangkal agar memiliki self defence bagi pengaruh dan paham yang dapat berpengaruh kepada NKRI. Ini simultan dan mencakup seluruh sekolah,” tandasnya.
Muhadjir mengungkapkan, pelibatan TNI sangatlah penting untuk PLS agar dapat menjangkau para siswa di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan. “Karena potensi infrastruktur yang dimiliki TNI dan keberagaman cerita keberhasilan para personel TNI untuk meningkatkan karakter nasionalisme di kalangan siswa,” paparnya.
PLS akan berlangsung selama dua minggu pertama awal masuk sekolah. Adapun mekanisme pembinaan adalah dengan melibatkan langsung para personel TNI ke sekolah-sekolah. “Aparat TNI akan terjun ke sekolah SD, SMP, SMA, SMK paling lama dua minggu dan kegiatan dilanjutkan dengan mengajak para siswa mengenal pusat persenjataan dan berbagi pengalaman selama bertempur agar memberikan inspirasi bagi siswa mengenai nasionalisme,” ujarnya.