Meski sempat berupaya merebut kembali kendaraan tersebut, ancaman senjata api membuat IAR dan keluarganya mundur. Pelaku kemudian melarikan diri menggunakan mobil Brio yang diikuti oleh rekannya yang mengendarai mobil Sigra.
IAR bersama dua anaknya memutuskan untuk mengikuti dari jauh sambil mencari bantuan. Mereka sempat berhenti di Polsek Cinangka untuk meminta pendampingan dari kepolisian. Namun, Rizky mengungkapkan, permintaan tersebut tidak mendapat respons positif.
“Kami sempat meminta pendampingan kepada Polsek Cinangka, tetapi mereka menolak. Kami juga sudah mencoba meminta izin kepada Kapolsek, namun tetap tidak diberikan,” ujar Rizky.
Tanpa pendampingan, mereka terus membuntuti mobil Brio dari kejauhan. Sembari itu, mereka menghubungi tim Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk meminta bantuan mengamankan kendaraan.
Ketegangan memuncak ketika mereka tiba di rest area. Saat mencoba menyergap mobil Brio, salah satu pelaku yang berada di mobil Sigra tiba-tiba melepaskan tembakan, melukai IAR secara fatal.