Ujian Pluralisme Bangsa Indonesia Untuk Asas Keadilan Dalam Penegakkan Hukum

Poin pentingnya adalah, apa yang terjadi saat ini sebaiknya jangan dilihat sebagai suatu persoalan pemerintah dengan salah satu ormas Islam, tetapi telah menjadi persepsi publik tentang bagaimana cara para penyelenggara negara memahami dinamika pluralisme di Indonesia.
Format pemahaman yamg kemudian turun menjadi sikap/perliaku aparat terhadap rakyat, akan selalu mendapat reaksi dalam bentuk positif atau negatif. Tetapi selama dengan alasan serta tujuan yang ideal reaksi apapun pasti dapat di-ishlahkan.
Hanya jika tindakan tersebut dilakukan bukan untuk kepentingan rakyat, bahkan kemudian “dibungkus/dikemas” seakan tugas demi negara (cat: bukan demi rakyat negara tersebut) maka proses ini hanya akan menciptakan rusaknya negara ini serta melahirkan banyak para pejuang-pejuang keadilan dari keragaman apapun berangkatnya.
Kejadian yang menimpa Habib Rizieq Shihab pun tidak bisa dianggap sederhana. Dengan tindakan aparat, HRS menjadi bukan aktor tunggal yang kemudian dapat melahirkan tokoh-tokoh dan simbol-simbol baru perjuangan keadilan bagi demokrasi utamanya keragaman (pluralisme) di republik ini.