Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat no urut 2 Hasanuddin-Anton Charliyan mendapat suntikan dukungan baru dari komunitas Warung Diskusi Kebangsaan (WDK) kota Cirebon.
Ketua WDK kota Cirebon Aim Mustakim menjelaskan program-program yang dicanangkan pasangan calon no urut 2 di pilgub Jawa Barat sesuai dengan program-program berbasis kemasyarakatan yang biasa ditangani oleh WDK.
“Karena program Hasanah sesuai dengan WDK. Berpihak pada kebutuhan masyarakat. WDK berharap, manakala paslon no urut 2 terpilih, bisa mengambil kebijakan yang berpihak kepada masyarakat kecil khususnya soal pendidikan dan kesehatan,” harap Aim.
Selain itu, kata Aim sapaannya, WDK sendiri secara historis dibentuk oleh tokoh-tokoh pergerakan PDI Perjuangan, khususnya pada masa kepemimpinan Alm Jarot Adi Sutarto (Mantan Anggota DPRD kota Cirebon).
“Jadi ada keterikatan emosional dengan pasangan calon yang diusung oleh Partai Ibu Megawati, baik di Pilgub Jabar maupun Pilwalkot Cirebon,” terangnya.
Aim menambahkan, terkait soal pendirian awal, WDK lahir pada tahun 2005 hingga sempat mengalami kevakuman di tahun 2011. Kendati demikian, pada masa-masa itu, dijelaskan Aim, beberapa anggota WDK masih sering mengadakan pertemuan di kawasan Kasepuhan (Warung Pocci Kasepuhan Cirebon).
Dikatakan Aim, konsen pembahasan WDK dalam hal menangani kebutuhan masyarakat, biasanya dipusatkan pada 2 bidang, Pendidikan dan Kesehatan.
“WDK mendampingi masyarakat pada persoalan-persoalan pendidikan dan kesehatan. Saat tahun 2005, masyarakat sulit mendapatkan fasilitas kesehatan dan sekolah pun sulit di sekolah negeri,” kata Aim dalam pertemuan WDK bersama Anggota DPR RI Yoseph Umarhadi, Sabtu (7/4).
Dalam bidang pendidikan, lanjut Aim, banyak warga kota Cirebon suka terganjal, di ping pong kemana-mana, terutama ketika dihadapi ujian anak sekolah. Belum lagi soal kebijakan baru, dimana tingkatan SMA/sederajat sekarang sudah dialihkan kewenangannya oleh Pemprov Jawa Barat.
“Terlebih sekolah tingkatan SMA, masyarakat sekarang terbebani dengan biaya SPP hingga 200-400 ribu,” pungkas Aim.
Padahal, menurut Aim, sebelum dilimpahkan kewenangannya ke Provinsi, anak-anak sekolah tingkat SMU tidak dipungut biaya SPP. “Karena kemarin bebas biaya SPP, dengan adanya kebijakan tersebut sekarang ditarik biaya SPP lagi,” tukas Aim.
Aim menegaskan pelimpahan wewenang sekolah tingkat SMU/sederajat dari daerah ke provinsi dianggap kebijakan yang sangat merugikan bagi masyarakat, khususnya di kota Cirebon.
“Untuk sekolah tingkat SLTA yang sekarang kebijakannya ditarik ke tingkat provinsi, sehingga masyarakat, yang 2 tahun ke belakang itu masih bersekolah dengan nyaman, justru dengan adanya kebijakan otoritas ke tingkat provinsi ini menjadi kalang kabut bagi warga yang kurang mampu.
Ini yang jadi persoalan masyarakat di WDK, tidak hanya 1-2 orang, sepuluh hingga dua puluh orang, bahkan ratusan orang, semua terganjal dengan kegiatan belajar-mengajar,” papar Aim.
Untuk itu, Aim meyakini dengan dijadikannya Yoseph Umarhadi sebagai Pembina WDK kota Cirebon, problem-problem masyarakat yang selama ini ditangani WDK bisa diakomodasi.
“Harapan kami dengan adanya pak Yoseph, karena beliau sangat konsen sekali dengan persoalan-persoalan kemasyarakatan sehingga klop dengan program WDK. Apa yang kami kerjakan sehari-hari untuk hal-hal yang tidak bisa diselesaikan di tingkat daerah, itu kan kita punya pijakan kesana, kebijakan pusat barangakali itu yang kami harapkan,” ujarnya.
Diketahui, WDK sebagai wadah komunikasi bagi masyarakat tidak hanya diisi oleh orang-orang yang berafiliasi dengan PDI Perjuangan, sekalipun mayoritas adalah anggota PDI Perjuangan. Semangat dan kesamaan jiwa kemasyarakatan itulah yang mempersatukan mereka untuk bergabung dalam forum WDK.
“Keanggotaan secara formal sekitar 180-200, dan yang aktif bergerak sehari-hari ada 30-40 orang,” kata Aim.
Sementara itu, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Yuli Handoko merasa bangga forum WDK masih tetap eksis dan kini menyatakan diri mendukung pasangan calon dari PDI Perjuangan. “Semoga ini menjadi satu kesatuan dan kemenangan kita,” kata Yuli.
Senada dengan Aim Mustakim, Anggota DPRD kota Cirebon asal fraksi PDI Perjuangan Didi Sunardi mengatakan WDK sangat aktif dan konsen mendiskusikan persoalan-persoalan kemasyarakatan, baik di bidang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan di kota Cirebon.
“Kami pun mengadvokasi pula program-program pak Yoseph, khususnya Rutilahu melalui WDK,” tutur Didi dalam pertemuan tersebut.
Dulu, aku Didi, kesekretariatan WDK hampir seperti kantor dinas pendidikan lantaran pada tiap tahun ajaran baru anak sekolah, selalu disibukkan dengan persoalan warga yang mengalami kesulitan akses pendidikan. “WDK buka tenda dan buka pendaftaran, di WDK semua bisa masuk sekolah tanpa biaya,” ungkapnya.
Didi menginisiasi permintaan kepada Yoseph Umarhadi untuk menjadi Pembina dalam keanggotaan WDK.
Di lain pihak, Yoseph Umarhadi selaku Pembina WDK yang baru, turut apresiasi dengan adanya forum WDK di kota Cirebon. Beliau merasa bangga dan dengan senang hati menerima tawaran sebagai pembina dalam forum tersebut.
“Mereka menghendaki saya bergabung dengan WDK. Pertama saya menghormati dan menghargai cita-cita atau keinginan mereka untuk berkumpul atau bersatu untuk membicarakan problem-problem kemasyarakatan yang ada di kota Cirebon ini,” kata Yoseph Umarhadi kepada awak media usai didaulat menjadi pembina WDK kota Cirebon.
Menurut Yoseph Umarhadi, dalam kapasitasnya sebagai Anggota DPR RI akan mempermudah dalam menjalankan fungsi kelegislasian. “Sebab tanpa begitu maka saya tidak akan mudah untuk bersosial dengan baik sebagai anggota DPR RI,” kata Yoseph Umarhadi.
Dengan dijadikan sebagai anggota WDK, Yoseph Umarhadi merasa yakin setiap kebijakan yang dibuat pada tingkat pusat, sesuai dengan harapan masyarakat di lapisan gressroot. Apalagi, WDK memiliki jaringan hingga ke tingkatan RW dan RT.
“Dan itu seharusnya begitu, pemimpin bangsa dan pemimpin masyarakat itu seharusnya punya mata dan telinga sampai ke lapisan paling gressroot. Supaya kebijakan-kebijakan yang akan saya buat dan akan saya perjuangkan itu langsung sesuai kebutuhan masyarakat,” www.rmoljabar.com