HASANAH.ID – NASIONAL. – Kekerasan terhadap jurnalis di Papua Barat dan Papua Barat Daya terus menjadi perhatian serius. Safwan Ashari Raharusun, Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) di Papua dan Papua Barat Daya, mengungkapkan bahwa ancaman dan kekerasan terhadap jurnalis di kedua wilayah ini masih sangat tinggi, meskipun peran mereka sebagai pilar keempat demokrasi sangat vital.
“Sejak tahun 2022 hingga 2024, kami mencatat berbagai bentuk kekerasan dan ancaman terhadap jurnalis, termasuk intimidasi, perampasan alat kerja, kekerasan fisik, dan doxing atau serangan digital,” ujar Safwan dalam wawancara yang dilaksanakan di Manokwari.
Ia menegaskan bahwa fenomena ini tidak hanya terjadi di wilayah Indonesia Barat, tetapi lebih banyak dialami oleh jurnalis di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Menurut data yang dihimpun oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI), terdapat sekitar 100 kasus kekerasan terhadap jurnalis di Papua Barat dan Papua Barat Daya, di mana 15 kasus terjadi dalam kurun waktu 2022-2024. Safwan menyebutkan bahwa dari 15 kasus tersebut, sebagian besar melibatkan oknum aparat dan warga sipil yang melakukan tindak kekerasan, intimidasi, serta serangan digital terhadap para jurnalis.