Pemkab Cianjur

Cianjur Luncurkan Layanan Darurat Call Center 112, Wujud Respons Cepat untuk Warga

Hasanah.id – Pemerintah Kabupaten Cianjur kini resmi memiliki layanan panggilan darurat terpadu Call Center 112, sebagai upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap bantuan kedaruratan secara cepat dan efisien. Layanan ini diresmikan langsung oleh Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, pada Kamis (2/10) di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

Dalam sambutannya, Bupati menjelaskan bahwa peluncuran Call Center 112 merupakan bentuk realisasi dari aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya layanan tanggap darurat terpadu di Cianjur.

“Sejak awal kami menjabat, masyarakat sudah menyuarakan kebutuhan akan layanan yang bisa diakses kapan saja untuk berbagai kondisi darurat. Alhamdulillah, saat ini infrastruktur pendukungnya sudah rampung dan layanan 112 siap digunakan oleh seluruh warga,” ujar Wahyu.

Saat ini, Call Center 112 fokus melayani laporan kedaruratan seperti permintaan ambulans (di bawah Dinas Kesehatan), kebakaran (dikoordinasikan oleh Satpol PP dan Pemadam Kebakaran), serta bencana alam (dengan koordinasi BPBD, Dinas Perhubungan, PUTR, dan Lingkungan Hidup). Ke depannya, cakupan layanan akan diperluas ke sektor-sektor penting lainnya.

“Layanan ini gratis dan bisa dihubungi tanpa pulsa. Masyarakat cukup menekan 112 saat mengalami kondisi darurat, seperti kecelakaan, bencana, kebakaran, atau kondisi medis kritis,” tambah Wahyu.

Respons Cepat dan Terkoordinasi 24 Jam

Kepala Diskominfo Kabupaten Cianjur, Rahmat Hartono, menjelaskan bahwa sistem 112 telah teruji sejak masa uji coba pada Juli lalu. Seluruh laporan yang masuk akan langsung diteruskan ke instansi teknis yang berwenang menangani sesuai jenis kedaruratannya.

“Contohnya, jika ada laporan kebakaran, maka operator 112 akan segera meneruskan ke unit damkar terdekat dari lokasi kejadian. Begitu pula untuk ambulans, nanti diarahkan ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat,” jelas Rahmat.

Layanan ini beroperasi selama 24 jam penuh tanpa henti, dengan tujuan memangkas waktu respons dan memastikan masyarakat mendapatkan pertolongan secepat mungkin.

Rahmat menambahkan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan peningkatan kapasitas sistem, termasuk memperluas integrasi layanan ke lebih banyak instansi ke depan.

“Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga komitmen pemerintah untuk hadir dalam situasi genting masyarakat,” pungkasnya.