Bentrok Mematikan di Perbatasan: Ketegangan Thailand-Kamboja Kembali Memanas
Langkah-langkah saling balas pun terjadi. Kamboja memblokir impor produk pertanian, listrik, hingga layanan internet dari Thailand. Kedua negara juga memperkuat keberadaan militer mereka di wilayah sengketa dalam beberapa pekan terakhir.
Penjabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, menekankan bahwa konflik ini sangat sensitif dan harus ditangani secara hati-hati serta sesuai prinsip hukum internasional. Sementara itu, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyatakan komitmennya untuk mencari solusi damai, namun menegaskan negaranya “tidak punya pilihan” selain membalas jika menghadapi agresi bersenjata.
Meskipun ketegangan terlihat mereda, situasi tetap rapuh. Para analis menilai bahwa konflik ini diperumit oleh ketidakstabilan politik internal di kedua negara. Hun Manet masih membangun legitimasi sebagai penerus dari ayahnya, Hun Sen, yang disebut-sebut masih berpengaruh kuat dan berusaha mengangkat citra nasionalismenya.
Di sisi Thailand, koalisi pemerintahan yang dipimpin oleh figur proksi mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra juga sedang tidak stabil. Hubungan pribadi Thaksin dengan keluarga Hun Sen yang dulu dianggap akrab, kini retak setelah percakapan pribadi bocor ke publik, yang kemudian berdampak pada penangguhan putrinya, Paetongtarn Shinawatra, sebagai perdana menteri.
