“Dengan big data semua fasilitas layanan baik tenaga kerja, kesehatan, semua hanya membutuhkan KTP ini yang menjadi kartu kami,” lanjut dia.
Aksi tak kalah heboh juga datang dari Ma’ruf. Dalam kalimat penutup ia bersumpah memerangi hoaks.
Ma’ruf sempat menyinggung beberapa hoaks yang menyudutkan Jokowi, seperti legalisasi zina dan pelarangan azan.
“Saya bersumpah demi Allah, selama hidup saya akan lawan upaya-upaya yang akan melakukan itu semua,” ucapnya.
Pengamat komunikasi politik Silvanus Alvin menilai dua gimmick itu menunjukkan pesan terselubung yang menjadi sorotan masing-masing kandidat.
“Itu pesan terselubung untuk menyampaikan ke publik kalau bagi kubu 01, mereka kerap diserang hoaks. Sementara, sebaliknya pesan terselubung Sandi mengkritik kartu-kartu petahana,” kata Alvin, Minggu (17/3).
Alvin menilai dua aksi itu menunjukkan kandidat bermain aman dan telat panas. Mereka menyimpan keseruan di detik akhir.
Padahal pernyataan penutup Ma’ruf dan Sandi sebenarnya inti dari pertarungan wacana antara 01 dan 02 selama ini.