POLITIK

Debat Ma’ruf-Sandi: Drama Kiai-Santri yang Telat Panas

Ia selalu menundukkan kepala ke arah Ma’ruf seraya meminta izin. Saat mendebat pun Sandi meminta maaf terlebih dulu kepada Ma’ruf.

“Patut diakui pula, secara gimmick politik Sandiaga menurut saya lebih unggul, dia lebih ekspresif,” ujarnya.

Sementara Pangi menilai Ma’ruf mampu tampil mengejutkan. Berkat penampilannya di debat pertama, publik meragukan Ma’ruf bisa tampil lepas.

Namun di debat kali ini, Ma’ruf bisa memaparkan gagasan secara jelas dan lugas. Meski beberapa kali terbata dan harus mencontek kertas di genggamannya.

“Beliau tidak punya beban, kalau pas sama Pak Jokowi memang tidak banyak bicara. Tadi beliau bebas bicara apapun,” jelas Pangi.

Pemilihan kata Ma’ruf pun begitu mencerminkan keilmuan dan posisinya sebagai ulama. Selain membacakan serentetan ayat dan hadis, Ma’ruf juga menggunakan bahasa agamis seperti kata “bersyukur”.

“Lebih sejuk, kritik diungkapkan dengan bijak. Pak Ma’ruf lebih banyak mensyukuri kinerja pemerintah saat ini,” Pangi berucap.

 

Previous page 1 2 3 4
Back to top button

Adblock Detected

Mohon Untuk Menonaktifkan Adblock