Hasanah.id – Ratusan guru honorer di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, menggelar aksi unjuk rasa untuk menyuarakan kekecewaan mereka terhadap hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024. Para guru merasa hasil seleksi tersebut tidak mencerminkan pengabdian mereka selama bertahun-tahun.
Demonstrasi berlangsung di depan Kantor Bupati Konawe, di mana para honorer menuntut keadilan terkait pengumuman kelulusan PPPK tahap 1. Mereka mengaku terpukul setelah mengetahui bahwa sejumlah peserta yang tidak memiliki rekam jejak pengabdian justru dinyatakan lolos.
“Kami sudah bertahun-tahun mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa, tapi malah dikesampingkan. Sementara, ada yang baru saja mendaftar langsung lolos tanpa pernah mengajar sebelumnya,” ujar salah satu guru honorer yang ikut dalam aksi.
Kekecewaan serupa juga dirasakan oleh tenaga honorer di Kabupaten Pandeglang, Banten. Ratusan tenaga honorer teknis Kategori 2 (THK-2) di daerah tersebut dinyatakan gagal pada tahap pertama seleksi PPPK. Hal ini memicu dugaan adanya manipulasi data dalam proses seleksi yang dilakukan oleh pihak Pemkab Pandeglang.