“A Irfan memberitahu agar tidak terjadi keributan atau kegaduhaan di rumahnya di Cijati. Lalu A Irfan mengajak komplotan Panji bertemu di Sakura Cigasong,” paparnya seperti ditulis wartawan “Kabar Cirebon”, Jejep Falahul Alam.
Dari Bandung, kata Arif, Irfan langsung menuju lokasi. Di sana ternyata sedang terjadi perkelahian massal. Bahkan saat itu ada beberapa di antaranya yang membawa senjata tajam.
“Saat itu A Irfan yang baru datang dari Bandung langsung turun dari mobil. Tapi ia melihat gelagat tidak baik. Saat itu ia secara spontan mengambil senjatanya yang memiliki izin dari Perbakin dan menembakkan ke udara,” jelasnya.
Namun disaat bersamaan, ujar Arif, Panji sang kontraktor dan anak buahnya tiba-tiba langsung penyerang Irfan dan mencoba merebut senjatanya.
“Saat itu terjadi tarik menarik senjata dan A Irfan dibantu Handoyo. Saat itu terjadilah perebutan senjata, hingga meletus dan kena ke tangan Panji dan handoyo, teman Irfan. Jadi informasi yang beredar di media saat ini baru sepihak. Ini kronologis yang sebenarnya,” ucapnya.