Dengan kata lain, dalam kondisi apapun, sektor pertanian harus tetap berevolusi, bergerak sesuai perkembangan zaman, agar tetap bisa berdampingan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat atas hasil pertanian.
Selain dari itu, imbuh Iis, tata kelola air juga tidak hanya perlu dilakukan dengan pendekatan infrastruktur, seperti membuat bendungan, pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam mengembalikan fungsi sosial sungai dan merawat daerah pinggiran sungai.
Pasalnya, sama dengan bendungan, sungai juga bisa mengalami sedimentasi sebagai proses alam yang tak dapat dihindari. Masyarakat, kata Iis, perlu dilibatkan karena memang mereka yang mengenal sehari-hari kondisi sungai.
“Kritisnya bendungan bukan soal fisik tapi fungsi yang diasumsikan oleh pemerintah itu sendiri. Fungsi DAM itu kan mengendalikan banjir, irigasi dan energi. Tiga komponen ini di seluruh pembangunan waduk di Indonesia, hasilnya belum maksimal.” Tukasnya. (Uwo)