Wapres Ma’ruf juga meminta agar penetapan target penerima program kemiskinan ekstrem menggunakan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (Data P3KE).
Dengan penerapan yang baik, ini akan memastikan penargetan yang lebih tepat, terutama untuk kelompok masyarakat miskin dengan akses terbatas, lansia, dan penyandang disabilitas.
“Intensifkan sinergi dan kolaborasi antara kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dunia usaha, dan industri di sektor potensial,” ucapnya.
Ma’ruf mengingatkan bahwa penanggulangan kemiskinan harus bersifat inklusif, sinergis, dan tepat sasaran di berbagai tingkatan pemerintahan.
Selain pemanfaatan Data P3KE, perlu terus dikembangkan sistem pensasaran nasional yang terintegrasi agar data dari kementerian/lembaga saling terhubung.
“Data (P3KE) ini telah digunakan lebih dari 26 kementerian/lembaga dan sudah lebih dari 93 persen pemerintah daerah memanfaatkannya sebagai basis data pensasaran program,” tuturnya.