Hasanah.id – Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi) menggelar aksi protes dengan cara unik: mengirimkan puluhan karangan bunga bernada duka ke Gedung D, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) di Jakarta.
Karangan bunga tersebut bukan untuk melayat seseorang, melainkan simbol atas harapan yang telah “dimakamkan”. Para dosen ASN merasa kecewa karena tunjangan kinerja (tukin) yang dijanjikan pada awal 2025 ternyata batal dicairkan. Padahal, regulasi soal ini sudah tertuang dalam Keputusan Mendikbudristek Nomor 447/P/2024 yang dirilis pada era kepemimpinan Nadiem Anwar Makarim.
Anggun Gunawan, koordinator Adaksi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah yang dianggap ingkar janji. Regulasi yang sudah diperjuangkan sejak 2020 melalui Permendikbud Nomor 49 Tahun 2020 kini seakan tidak berarti.
“Kami sudah diberi kepastian tahun lalu bahwa Januari 2025 tukin akan cair. Tapi tiba-tiba Kemdiktisaintek menyatakan tidak ada alokasi anggaran. Ini sungguh mengecewakan,” ujar Anggun dalam aksi simbolik tersebut.