Para dosen menilai situasi ini menjadi ancaman bagi kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
“Bagaimana bisa kita bicara soal visi besar pendidikan, kalau dosen saja diperlakukan seperti ini? Ini membuat fokus pengajaran jadi terpecah karena mereka harus mencari cara untuk bertahan hidup,” tegas Anggun.
Ia juga menyoroti bahwa sejumlah dosen ASN hingga kini belum mendapatkan sertifikasi profesi, meskipun sudah bekerja bertahun-tahun.
“Kami hanya ingin pemerintah konsisten dengan janjinya. Tunjangan kinerja adalah hak kami, bukan sesuatu yang bisa terus ditunda,” pungkasnya.