“Kader posyandu memiliki peran penting dalam pemantauan rutin dan intervensi dini,” ujarnya.
Sebagai upaya mendukung penanganan stunting, Kota Bandung menggunakan platform digital e-Penting yang mengintegrasikan data dari posyandu hingga dinas kesehatan.
Baca Juga: KONI Kota Bandung Beri Uang Saku untuk Atlet dan Official PON XXI
“Data yang akurat akan menjadi dasar pengambilan kebijakan dan intervensi yang lebih efektif,” kata Dharmawan.
Ia juga menekankan bahwa penanganan stunting sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) demi daya saing dan kemandirian daerah yang lebih baik.
“Kami optimis Kota Bandung suatu saat akan mencapai zero stunting,” imbuhnya.
Dharmawan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting dan berharap prevalensi stunting dapat terus menurun setiap tahun.
Baca Juga: Pemkot Bandung Raih Predikat A dalam Evaluasi SAKIP 2024
Sementara itu, sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bandung, Dewi Kaniasari menjelaskan bahwa pengukuran dan publikasi data stunting bertujuan untuk memantau status gizi anak dan mengembangkan program intervensi yang tepat.