Hasanah.id – Ekonomi Selandia Baru resmi masuk ke dalam resesi pada kuartal ketiga 2024, tepatnya pada Kamis (19/12/2024). Penurunan tajam ini mengejutkan banyak pihak, menyebabkan nilai tukar mata uang negara itu melemah signifikan dan menciptakan tekanan politik yang tak terelakkan.
Resesi didefinisikan sebagai kondisi ketika perekonomian suatu negara mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut atau lebih. Berdasarkan data resmi, produk domestik bruto (PDB) Selandia Baru turun hingga 1,0% pada periode Juli-September dibandingkan kuartal sebelumnya. Angka ini jauh lebih besar dari perkiraan awal para analis yang hanya memprediksi penurunan sebesar 0,2%.
Laporan ini menegaskan bahwa penurunan ekonomi pada kuartal ketiga mengikuti kontraksi 1,1% yang terjadi di kuartal kedua. Dengan demikian, Selandia Baru mencatatkan penurunan ekonomi terbesar dalam dua kuartal berturut-turut sejak 2021, di luar dampak pandemi Covid-19.
“Pelemahan sebesar 1% merupakan angka yang besar dan jauh di luar ekspektasi,” ungkap laporan ekonomi dari Kiwibank.