5. Sinyalemen pada angka empat diatas dapat diperkuat dari argumentasi bahwa secara kuantitatif stok cadangan beras Bulog akhir tahun 2019 setelah dikurangi pengeluaran beras CBP selama tahun 2019 sebanyak 457.872 Ton adalah 2.249.757 Ton. Menunjukan ketersediaan cadangan beras nasional cukup kuat selama ini. Mengapa masih ada impor? Karena secara kualitatif cadangan beras yang ada tidak cukup aman mengingat kwalitasnya menurun bahkan ada yang sudah disposal.
6. Menumpuknya stok beras di gudang – gudang Bulog dengan kwalitas yang sudah menurun, Bulog sebagaimana yang disampaikan para pejabatnya pada saat Kunker, kesulitan untuk dapat menyerap gabah/beras pada panen MT I ( 2019 – 2020 ) yang akan panen raya pada bulan Maret 2020. Sebagai konsekuensinya ketersediaan pangan nasional akan terganggu, terjadinya beras disposal akan terus berlanjut, impor beras tidak bisa dihindari.
Solusi Yang Ditawarkan
Waktu yang tepat dengan resiko kerugian yang kecil dalam menyelesaikan permasalahan beras Bulog adalah sekarang, sebelum Panen Raya tiba. Bila tidak, kedepan dari tahun ke tahun pemerintah akan menghadapi permasalahan beras disposal, impor beras dan penyediaan CBP yang akan bermuara pada beban keuangan negara yang tidak sedikit.