DPRD JABAR

Telur Membusuk, DPRD Jabar Kritisi Bantuan Pangan Pemprov

Selain itu, menimbulkan kebingungan bagi pelaksana di lapangan, seperti kantor pos dan pemerintah desa dalam distribusi bantuan bahkan mengakibatkan penumpukan bantuan bansos di beberapa tempat.

“Barang itu rusak bukan karena bencana kan, tapi karena memang perhitungan dan resiko-resiko yang tidak matang. Ini membuktikan carut marutnya pendataan yang dilakukan Pemdaprov Jabar,” tegasnya.

Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Barat ini juga mempertanyakan jika kondisi data masih semrawut dipakai dasar untuk melakukan kegiatan perbelanjaan. Maka, siapa yang harus bertanggungjawab dan bagaimana mekanismenya dan quality control andaikan barang-barang tersebut tidak sesuai standar.

“Tidak ada quality control. Kalau infromasinya benar ada telur dari bantuan Pemprov Jabar yang busuk, kan mubazir. Siapa yang akan tanggung jawab?,” imbuhnya.

Sebelumnya, Edi mengaku sempat menyarankan kepada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil agar skema bansos senilai 500 ribu itu dilaksanakan seluruhnya secara tunai.

“Itu jauh lebih simpel, uang disimpan di bank gak bakalan busuk. Mudah dan murah untuk distribusinya,” tambahnya.

Previous page 1 2 3Next page