Hasanah.id – Seorang pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Neni Herlina, mengungkapkan pengalamannya menerima perlakuan kurang menyenangkan dari atasannya, Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro. Neni mengaku dipecat melalui pesan WhatsApp tanpa surat resmi, yang menurutnya tidak memiliki dasar hukum kuat.
Dalam keterangannya, Neni menjelaskan bahwa dirinya kerap menghadapi tekanan dalam menjalankan tugas. Bahkan, ia merasa selalu berada di bawah ancaman pemecatan.
“Sejak awal sudah dibilang, ‘Kalau ada dua kesalahan lagi, saya pecat kamu.’ Jadi, rasanya selalu diawasi dengan ancaman,” ungkap Neni.
Masalah mulai memuncak ketika Neni bertanggung jawab atas pemasangan jaringan wifi di rumah dinas menteri. Menteri, menurutnya, menginginkan agar pemasangan dilakukan secepat mungkin. Namun, meski upaya percepatan telah dilakukan, hal ini tetap memicu ketegangan.
“Saya sudah meminta vendor untuk mempercepat proses instalasi sesuai arahan. Bahkan pekerjaan berlangsung hingga malam hari. Namun, ketika hasilnya tidak sesuai ekspektasi, saya yang menjadi sasaran kemarahan,” ujar Neni.