“Setelah GPS dilepas, saya langsung bergerak mencari mobil. Ini jelas menunjukkan mereka tahu mobil ini adalah kendaraan rental,” tambahnya.
Lebih lanjut, Agam menyayangkan konferensi pers yang digelar oleh pihak terkait tidak menyinggung penodongan senjata yang dialami pihaknya saat mencoba menghentikan mobil yang dibawa oknum TNI AL tersebut.
“Ketika kami menghentikan mobil, saya bilang ini mobil rental. Lalu mereka mengancam, ‘Minggir, kalau tidak saya tembak atau tabrak!’ Bahkan bapak saya mencoba menenangkan situasi. Tak lama, datang mobil lain yang tampaknya rekan mereka, menabrak kerumunan orang di sana,” tutur Agam.
Agam menilai pembelaan pelaku yang mengklaim pembelian mobil dilakukan dengan niat baik tidak masuk akal, terutama dengan harga Rp 40 juta yang hanya berlaku di pasar gelap.“Mobil Brio tahun 2021 harga pasaran Rp
180 juta, mana mungkin ada yang dijual Rp 40 juta? Ini pasar gelap, dan permintaan mobil seperti ini memang tinggi. Kejadian seperti ini jadi konsekuensinya,” kata Agam.