Hasanah.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus memperkuat sistem keamanan nasional dengan membentuk tim khusus guna menghadapi ancaman serangan siber. Langkah ini dilakukan dengan membentuk Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) untuk mengatasi berbagai potensi ancaman yang dapat merusak keamanan dan ketahanan negara.
“Kami tidak hanya menghadapi ancaman dalam bentuk fisik, seperti peperangan atau serangan bersenjata. Serangan juga bisa datang dari dunia maya yang dapat merusak sistem yang ada,” ungkap Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, 31 Desember 2024.
Hinsa menambahkan bahwa TTIS dibentuk sebagai bagian dari upaya strategis untuk menjaga integritas negara. Serangan siber ini bisa berupa pencurian data, perusakan, atau gangguan terhadap sistem komputer yang ada.
“Ancaman ini bisa berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, misalnya kelompok teroris atau peretas independen. Jenis serangan yang sering terjadi termasuk malware, rekayasa sosial, serangan man in the middle (MitM), penolakan layanan (DoS), dan serangan injeksi,” jelas Hinsa.