Wawan menjelaskan lebih lanjut bahwa perubahan skor ini tidak terlalu signifikan.
“Jika kita melihat tren sejak 2015, kenaikannya hanya satu poin dalam hampir satu dekade. Dari angka 36 pada 2015, sekarang hanya mencapai 37. Secara statistik, peningkatan ini hanya berkisar 0,01 hingga 0,05 per tahun,” ungkapnya.
Indeks Persepsi Korupsi ini dihitung oleh Transparency International dengan rentang skala 0-100, di mana 0 menunjukkan tingkat korupsi tertinggi dan 100 menandakan negara yang paling bersih dari korupsi. Total ada 180 negara yang masuk dalam penilaian IPK ini.
Di tingkat global, Denmark kembali menduduki peringkat tertinggi dalam CPI dengan skor 90, menjadikannya sebagai negara dengan tingkat korupsi terendah di dunia. Faktor-faktor seperti kemudahan berbisnis, stabilitas politik, serta penegakan hukum menjadi aspek utama dalam penilaian skor CPI setiap negara.