
Arsul menambahkan, masuknya partai baru tidak akan merusak konfigurasi dan kesolidan koalisi pendukung Jokowi. Kesolidan di tubuh koalisi Jokowi terbangun karena partai-partai di dalamnya tidak meminta jatah menteri atau cawapres.
“Tidak ada, jadi tidak akan mengubah konfigurasi apapun, karena yang 9 itu tidak pernah bicara power sharing. logikanya konfigurasi akan berubah kalau yang sudah ada, sudah melakukan power sharing dengan Jokowi,” imbuhnya.
Tanpa Mahar
Anggota Komisi III DPR ini menyebut, jika ada partai baru yang bergabung maka masih bisa terlibat membahas Nawacita jilid II.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menuturkan, partai baru perlu menyesuaikan diri dengan visi-misi yang sebelumnya sudah disepakati 9 partai koalisi Jokowi.
“Kalau soal pengusung silakan, tapi tentu enggak bisa merombak seluruhnya,” tambah dia.
Menurut Jhonny, penawaran terhadap partai baru yang akan bergabung tanpa mahar atau diajukan syarat baku sebelumnya.
Soal kemungkinan adanya partai lain yang akan bergabung dengan koalisi Jokowi, diungkapkan sebelumnya oleh mantan Sekjen PDIP Pramono Anung di Istana, Selasa 7 Agustus 2018.