Hal ini untuk menggali kecakapan para peserta dalam merespons pertanyaan yang diajukan dan mengajukan pertanyaan kepada peserta lain.
“Yang tertutup itulah menguji kemampuan bertanya dan menjawab masing masing paslon,” kata Arief.
Sedangkan pertanyan bersifat terbuka, kata Arief, beberapa waktu sebelumnya para peserta akan diberitahukan lebih dahulu perihal pertanyaan yang akan diajukan. Sehingga ketika pelaksanaan debat, mereka tinggal memaparkan saja jawaban yang telah disusun.
Pertanyaan bersifat terbuka ini tujuannya agar publik dapat melihat pandangan serta visi dan misi para peserta secara utuh.
“Kita kan pingin tahu visi-misi secara utuh. Justru kalau tidak diberi tahu, nanti malah pesan visi-misi mereka tidak sampai,” kata Arief.
Namun ada usulan juga, kata Arief, menggunakan dua konsep tersebut. Nantinya diatur ke dalam setiap segmen debat. Rencananya, ada enam segmen debat dalam satu gelaran debat kandidat.
Sedangkan untuk debat kedua, ketiga, keempat, dan kelima akan digelar secara berturut-turut setelah Januari 2019. “17 Februari, 17 Maret, 30 Maret, dan 13 April,” kata Arief.